Monday, January 23, 2017

Rumah Adat 34 Propinsi Lengkap Se-Indonesia 5

23.Rumah Adat Propinsi Sulawesi Utara


Rumah ini merupakan rumah panggung yang dibangun di atas tiang dan balok-balok yang di antaranya terdapat balok-balok yang tidak boleh disambung.
Rumah Pewaris memiliki 2 buah tangga. Letaknya di sisi kiri dan kanan bagian depan rumah. Eh, terdapat dua tangga. konon, kalau ada roh jahat yang naik dari salah satu tangga, maka ia akan kembali turun di tangga sebelahnya. Hihihi.. Dulunya, rumah adat Minahasa  ini hanya terdiri dari satu ruangan saja. Kalau pun harus dipisahkan, biasanya hanya dibentangkan tali rotan atau tali ijuk saja, yang kemudian digantungkan tikar.Sekarang ini, Rumah Pewaris  memiliki beberapa ruang. Misalnya, Setup Emperan  yang digunakan untuk menerima tamu.

24. Rumah Adat Propinsi Sulawesi Barat


Tongkonan adalah rumah adat masyarakat Toraja. Atapnya melengkung menyerupai perahu, terdiri atas susunan bambu (saat ini sebagian tongkonan menggunakan atap seng). Di bagian depan terdapat deretan tanduk kerbau. Bagian dalam ruangan dijadikan tempat tidur dan dapur. Tongkonan digunakan juga sebagai tempat untuk menyimpan mayat. Tongkonan berasal dari kata tongkon (artinya duduk bersama-sama). Tongkonan dibagi berdasarkan tingkatan atau peran dalam masyarakat (stara sosial Masyarakat Toraja). Di depan tongkonan terdapat lumbung padi, yang disebut ‘alang‘. Tiang-tiang lumbung padi ini dibuat dari batang pohon palem (banga) saat ini sebagian sudah dicor. Di bagian depan lumbung terdapat berbagai ukiran, antara lain bergambar ayam dan matahari (disebut pa'bare' allo), yang merupakan simbol untuk menyelesaikan perkara.

25. Rumah Adat Propinsi Sulawesi Tengah


Tambi merupakan rumah adat tradisional yang ada di wilayah Lore. Arsitektur bangunannya memiliki keunikan tersendiri dimana dinding rumah juga sekaligus berfungsi sebagai atap. Tambi mempunyai kelainan dan keunikan tersendiri, karena kerangka bagian atas rumah (tiang bumbungan dan kaso-kaso), hanya menumpang di atas balok bundar yang tersusun sebagai belandar sekaligus berfungsi sebagai pondasi dan tiang.Pada prinsipnya, Rumah Adat Tambi adalah rumah tempat tinggal raja, para bangsawan maupun rakyat biasa. Yang membedakan rumah adat para bangsawan dengan rumah adat yang dihuni oleh masyarakat biasa terletak pada bentuk bumbungan rumah. Bumbungan atap rumah adat (Tambi) yang ditinggali oleh para bangsawan dipasangkan tanduk kerbau, sedangkan rumah adat milik rakyat biasa tidak menggunakan tanduk kerbau di bagian atas atapnya.

26. Rumah Adat Propinsi Sulawesi  tenggara


Rumah adat Buton atau Buton merupakan bangunan di atas tiang, dan seluruhnya dari bahan kayu. Bangunannya terdiri dari empat tingkat atau empat lantai. Ruang lantai pertama lebih luas dari lantai kedua. Sedangkan lantai keempat lebih besar dari lantai ketiga, jadi makin ke atas makin kecil atau sempit ruangannya, tapi di lantai keempat sedikit lebih melebar. Seluruh bangunan tanpa memakai paku dalam pembuatannya, melainkan memakai pasak atau paku kayu. Tiang-tiang depan terdiri dari 5 buah yang berjajar ke belakang sampai delapan deret, hingga jumlah seluruhnya adalah 40 buah tiang. Tiang tengah menjulang ke atas dan merupakan tiang utama disebut Tutumbu yang artinya tumbuh terus. Tiang-tiang ini terbuat dari kayu wala dan semuanya bersegi empat. Untuk rumah rakyat biasa, tiangnya berbentuk bulat. Biasanya tiang-tiang ini puncaknya terpotong. Dengan melihat jumlah tiang sampingnya dapat diketahui siapa atau apa kedudukan si pemilik. Rumah adat yang mempunyai tiang samping 4 buah berarti rumah tersebut terdiri dari 3 petak merupakan rumah rakyat biasa. Rumah adat bertiang samping 6 buah akan mempunyai 5 petak atau ruangan, rumah ini biasanya dimiliki oleh pegawai Sultan atau rumah anggota adat kesultanan Buton. Sedangkan rumah adat yang mempunyai tiang samping 8 buah berarti rumah tersebut mempunyai 7 ruangan dan ini khusus untuk rumah Sultan Buton.

27. Rumah Adat Propinsi Sulawesi Selatan


Tak jauh dari kota Makassar ada jejak sejarah yang amat berharga yaitu Istana Raja Gowa  (Balla Lompoa) yang terletak di jantung kota Sungguminasa, Gowa, Jarak tempuh antara kota Makassar dan Sungguminasa sekitar 30 menit. Balla lompoa adalah rumah adat Makassar/Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia. Sebelum dialihfungsikan sebagai Museum Balla Lompoa, rumah ini dulunya merupakan sebuah istanah yang dibangun pada tahun 1936 oleh Raja ke-31 yaitu I Mangngi-mangngi Daeng  Matutu yang berkuasa pada tahun 1906-1946. Sekarang tempat ini juga berfungsi sebagai objek wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi. Dalam bahasa Makassar, Balla Lompoa berarti rumah besar atau rumah kebesaran.

28. Rumah Adat Propinsi Gorontalo


Rumah adat Dulohupa dibangun berupa rumah panggung. Hal ini dilakukan sebagai penggambaran dari badan manusia yaitu atap menggambarkan kepala, badan rumah menggambarkan badan, dan  pilar penyangga rumah menggambarkan kaki. Selain itu bentuk rumah panggung juga dipilih untuk menghindari terjadinya banjir yang kala itu sering terjadi.  

Selanjutnya....


Sebelumnya...










No comments:

Post a Comment

ATOUNA EL TOUFULE (by aini intan)